Popular Indonesian Literature of the Qur'an. oleh Didin Syafruddin.
Studi Islamika. Vol. 2, No. 2 (1995).
Karya ini merupakan hasil penelitian jangka panjang yang dilakukan oleh Howard M. Federspiel, seorang profesor di Ohio State University yang spesialisasi dan minatnya terhadap Islam modern Indonesia telah terbentuk dan berkembang selama 25 tahun. Tesis utamanya adalah bahwa Indonesia adalah pusat pembelajaran Islam yang karyanya dikenal luas dan digunakan oleh banyak Muslim di wilayah Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Brunei dan Thailand Selatan. Menurut penulis ada empat kemungkinan alasan untuk popularitas seperti itu. Pertama, literatur ini disusun oleh cendekiawan Muslim yang memiliki latar belakang pelatihan dalam studi Islam. Selain itu mereka disajikan dengan baik dan menguraikan prinsip-prinsip Islam dengan argumen yang koheren. Mereka juga mencerminkan Islam Sunni dan sangat memanfaatkan sumbernya. Berdasarkan hipotesis ini, Federspiel berusaha untuk meneliti 60 tulisan populer tentang Alquran yang ditulis oleh para penulis dari berbagai latar belakang dan konteks, seperti A. Hassan, Hasbi Ash-Shiddieqy, Mahmud Yunus, Hamka, Masjfuk Zuhdi, HB. Jassin dan Nazwar Syamsu, yang muncul antara awal abad ke-20 sampai 1987.
Penulis menganalisis latar belakang penulis dan khalayak mereka, apakah mereka adalah cendekiawan Muslim, intelektual, pelajar Muslim atau orang awam. Dia kemudian menganalisis tujuan tulisan-tulisan tersebut, dengan menggunakan tiga kategori: rekapitulasi nilai-nilai agama, perbandingan nilai-nilai agama dengan nilai dan ujian lain untuk memperbaiki pemahaman Islam. Penulis membahas berbagai dan kekuatan presentasi mereka untuk menentukan apakah tulisan-tulisan itu lemah, substansial atau kuat. Akhirnya, dia mengidentifikasi sumber-sumber yang sangat banyak penulis ketahui, mengidentifikasi apakah mereka orang Indonesia, Arab atau Barat. Penelitian ini membuktikan bahwa hipotesisnya benar, membenarkan bahwa sebagian besar literatur ditulis oleh ilmuwan Muslim yang berasal dari sekolah tradisional Islam (pesantren) atau dari Institut Ilmiah Negara (IAIN). Untuk sebagian besar, mereka bermaksud untuk merekapitulasi nilai-nilai agama dan tampaknya cenderung terhadap ortodoksi.
Seperti yang dikatakan oleh penulis, mereka sama sekali tidak menantang kepercayaan standar, namun secara menarik dan mengacu pada pelajaran standar Islam. Presentasi gagasan mereka pada umumnya bersifat substansial atau kuat, yang berarti bahwa tujuan dasar terpenuhi, sejumlah informasi yang memadai diberikan dan presentasinya cukup memadai untuk menangani tugas yang ada. Sekali lagi, penulis berpengalaman dalam sumber bahasa Arab standar yang merupakan bahasa ketiga yang paling sering dikutip. Terlepas dari kenyataan bahwa penelitian ini memiliki beberapa kelemahan, namun tetap berkontribusi pada haknya sendiri ke dunia ilmiah, karena ini adalah studi literatur tentang literatur dan berbeda dari teori yang telah dilakukan oleh para ilmuwan yang mendahului Federsonpiel. Anthony H. Johns, misalnya, terutama membahas asal usul literatur tafsir dan perkembangannya sampai zaman modern.
Penelitian ini bersifat historis. karya lain oleh Rederick Denny, yang sangat terobsesi dengan menggambarkan pelatihan pembacaan Alquran dan menganalisis sumbernya. Pekerjaan yang sedang dikaji tampaknya merupakan satu-satunya studi yang bermaksud untuk menggambarkan ciri umum sastra Indonesia yang populer tentang Al Qur'an dalam periode modern Indonesia. Oleh karena itu, tidak dapat diabaikan oleh siapapun yang ingin mendapatkan kesan tentang fitur religius Muslim Indonesia, khususnya yang digambarkan oleh sastra Indonesia opular tentang Alquran.
Artikel lengkapnya: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/studia-islamika/article/view/839
No comments